Kawasan Sukuh
Berjo,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten
Karanganyar,
Jawa Tengah, menyimpan
keindahan
alam yang tak kalah untuk dinikmati.
Daerah yang
berada 100 meter dari permukaan
laut itu
berembus udara dingin yang menyegarkan
suasana pagi.
Belum lagi iringan nyanyian
burung-burung,
menambah geregetnya kawasan
Sukung Berjo
yang dinginnya mencapai 12 derajat
Celsius ini.
objek wisata,
di antaranya wisata alam, wisata
sejarah,
sampai agrowisata (wisata perkebunan).
Salah satunya
adalah Candi Sukuh di kaki Gunung
Lawu,
Kecamatan Ngargoyoso. Sepanjang jalan
menuju Candi
Sukuh, banyak terdapat homestay
atau
penginapan rumah warga dengan harga
sewa yang
bervariasi. Selain homestay, di sana
juga ada
sejumlah cottage dan vila. Perjalanan
menuju Candi
Sukuh menempuh jalan yang
menanjak.
Untuk masuk
ke kawasan Candi Sukuh,
pengunjung
harus membayar tiket masuk Rp
2.500. Candi
Sukuh sendiri didirikan pada
pertengahan
abad 15, tepatnya 1437 Masehi atau
1359 Saka.
Penetapan itu bisa diketahui melalui
relief
sebelah kiri yang dinamakan gapuro (9),
buto (5),
makan atau aban (3), orang atau wong
(1). Bila
dibaca dengan cara dibalik, barulah jelas
tertera
penanggalan Jawa 1359 Saka. Dasar
inilah yang
dipakai untuk menentukan berdirinya
Candi Sukuh,
setelah menyesuaikan dengan tahun
Masehi yang
berselisih 78 tahun dengan tahun
Jawa.
Ada beberapa
tradisi yang masih berlangsung di
Candi Sukuh,
di antaranya adalah ruwatan.
Tradisi ini
mengacu pada relief seorang bayi yang
direbutkan
dua orang anak. Gambar itu
menggambarkan
bahwa dalam hidup, manusia
direbutkan
oleh dua kekuatan, yakni baik dan
buruk. Agar
bisa kembali ke asal, manusia harus
suci. Agar
bisa suci, maka harus diruwat atau
dibersihkan.
Selain relief
tadi, di sana terdapat pula relief
kepala (kala)
yang menyimbolkan karma manusia.
Selain itu,
ada relief Bima yang menyimbolkan
manusia, Dewa
dan Tuhan. Tak kalah menarik di
sana juga
mengalir air Tirta Marta (air
kehidupan)
yang diyakini dapat hidup kekal bila
meminumnya.
Di kawasan
Sukung Berjo, Anda juga jangan lupa
mampir di
Greenhouse untuk memetik bunga
Krisan. Bunga
yang memiliki sekitar 200 varian
ini sering
dipakai oleh semua perangkai buket di
seluruh
dunia. Satu ikat, yang berisi sepuluh
tangkai,
dijual dengan harga Rp 10 ribu. Dan,
bunga Krisan
paling laku terjual adalah yang
berwarna
putih dan kuning.
Kawasan lain
yang juga menarik buat dikunjungi
yaitu air
terjun Jumog. Air terjun dengan
ketinggian 30
meter ini konon memiliki aura
mistis. Di
sana, bila Anda memohon sesuatu, maka
akan bisa
terkabul. Entahlah.
Di dalam
kawasan air terjun Jumok, juga
terdapat
kebun kopi dan kebun cengkih. Hidup
pula di
kawasan air terjun Jumok sejumlah hewan
liar dari
jenis yang tak berbahaya. Sementara di
salah satu
sudut kawasan yang baru dibuka
untuk umum
sejak setahun belakangan ini,
tersedia pula
jajanan sate kelinci. Rasanya,
sama lezatnya
dengan sate ayam. Ingin mencoba
juga?
0 komentar:
Posting Komentar